dv
Rabu, 13 Maret 2013
Jumat, 15 Februari 2013
diabetes melitus
Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu sebabnya penderita umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. saya tidak akan membahas panjang lebar mengenai asal muasal sejarah penyakit tersebut. tetapi ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dari gejala yang dalami,:
- Banyak kencing terutama pada malam hari
- Gampang haus dan banyak minum
- Mudah lapar dan banyak makan
- Mudah lelah dan sering mengantuk
- Penglihatan kabur
- Berat badan menurun terus
Kamis, 17 Januari 2013
peningkatan kinerja bidan
Kinerja
adalah sebuah aksi yang terdiri dari komponen-komponen dimana sifatnya
individulis yang tergantung pada kemampuan, usaha dan kesempatan. Hal ini
berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk
periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan.
Jadi
kinerja dapat diartikan seluruh hasil yang di produksi pada fungsi pekerjaan
atau aktifitas khusus selama periode tertentu.
Menurut
sunarto (2003) menyampaikan bahwa kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh
kepercayaan timbal balik yang tinggi antara anggota-anggotanya yang mempercayai
integritas, karakteristik dan setiap anggota lain, untuk mencapai kinerja yang
tinggi memerlukan waktu, kepercayaan dari setiap menejemen.
Menurut
Bernardir dan Russel, 1993 menyampaikan bahwa kinerja adalah catatan tentang
hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu
dalam waktu kurun tertentu.
Kinerja
mengandung dua komponen penting yaitu kompetensi dimana individu atau
organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya,
kemudian produktivitas merupakan komponen dari hasil tindakan-tindakan yang
tepat sehingga mencapai hasil kerja.
Menurut
Gibson, 1987. Ada tiga faktor yang berpengaruh dalam kinerja seseorang yaitu :
1.
Faktor individu yaitu kemampuan,
ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman, tingkat sosial dan demografi.
2.
Faktor psikologi yaitu presepsi, peran,
sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja.
3.
Faktor organisasi yaitu struktur
organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan sistem penghargaan.
Jadi,
peningkatan kinerja bidan adalah suatu upaya peningkatan kemampuan managerial
dan kinerja bidan disarana atau institusi pelayanan kesehatan untuk mencapai
pelayanan kesehatan yang bermutu.
Tujuan
dari peningkatan kinerja bidan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkannya
pengetahuan dan keterampilan bidan.
2. Meningkatkannya
kepatuhan penggunaan standar dalam melakukan pelayanan kebidanan.
3. Meningkatkannya
kemampuan managerial pelayanan kebidanan.
4. Meningkatkannya
pelaksanaan monitoring kinerja bidan berdasarkan indikator kinerja yang disepakati.
5. Meningkatkannya
kegiatan diskusi refleksi kasus kebidanan
6. Meningkatkan
mutu asuhan kebidanan.
7. Meningkatkannya
kepuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan.
Dalam
menerapkan peningkatan kinerja bidan diperlukan latihan ketrampilan dimana
ditekankan pada lima komponen yang mendukung penguasaan yaitu :
1. Standar
merupakan komponen utama meliputi standar profesi, standar operasional prosedur
dan pedoman yang digunakan bidan di sarana pelayanan kesehatan. Standar ini
sebagai acuan pelayanan kesehatan bermutu sehingga setiap tindakan dan kegiatan
berorientasi pada budaya mutu, selain itu standar dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pekerjaan serta meningkatkan motivasi dan
pendayagunaan staf.
2. Uraian
tugas adalah seperangkat fungsi, tugas dan tanggungjawab yang dijabarkan dalam
suatu pekerjaan yang dapat menunjukan jenis spesifikasi pekerjaan. Kejelasan
uraian tugas dapat membantu bidan untuk melaksanakan kegiatan sehingga kinerja
bidan secara objektif mencapai nilai yang optimal.
3. Indikator
kinerja bidan adalah variabel untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan
kegiatan dalam waktu tertentu yang berfokus pada hasil asuhan kebidanan dan
peningkatan pelayanan indikator klinis.
4. Diskusi
refleksi kasus adalah metode yang merefleksikan pengalaman klinis bidan dalam
menerapkan dan uraian tugas.
5. Kegiatan
monitoring meliputi pengumpulan data dan analisis terhadap indikator kinerja
yang telah disepakati dan dilaksanakan secara periodik. Monitoring bermanfaat
untuk mengidentifikasi penyimpangan dan mempercepat pencapaian target.
Prinsip-prisip
yang diterapkan dalam peningkatan kinerja bidan mencakup beberapa hal :
1. Komitmen
atau tanggungjawab yaitu setiap bidan yang berkomitmen melaksanakan peningkatan
kinerja bidan secara optimal.
2. Kualitas
yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia kebidanan meliputi kinerja dan
hasil pelayanannya dan dapat diterapkan dalam kinerja sehari-hari sehingga akan
mencitrakan pelayanan kebidanan yang baik.
3. Kerja
tim merupakan dorongan kerja sama kelompok antara tenaga kesehatan.
4. Pembelajaran
kelanjutan dimana setiap individu meningkatkan pengetahuan dan ketampilan
sehingga dapat mengikuti perkembangan iptek.
5. Efektif
dan efisien dapat meningkatkan kinerja bidan sesuai standar dan uraian tugas
serta diikuti dengan monitoring.
Strategi dalam
meningkatkan kinerja bidan yaitu :
1. Membangun
komitmen merupakan suatu langkah awal yang menentukan untuk keberhasilan
penerapan kinerja bidan.
2. Melibatkan
stakeholder atau pihak terbaik diharapkan dapat memberikan dukungan yang nyata
baik moril maupun materiil.
3. Mengelola
sumber daya, sumber dana dan fasilitas ditingkatkan untuk mengoptimalkan
keberhasilan peningkatan kinerja bidan.
4. Profesionalisme
dilaksanakan sesuai evidence dan perencanaan yang matang serta
diimplementasikan berdasarkan pedoman pelayanan kesehatan yang terkait.
5. Desentralisasi
disesuaikan dengan kondisi daerah dan otonomi.
Cara untuk meningkatkan
kinerja menurut Timpe 1993 yaitu :
1. Diagnosis
dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu
2. Pelatihan
dapat membantu manajemen yang tepat
3. Tindakan
untuk mencapai hasil maksimal
Dalam
peningkatan kinerja bidan dibutuhkan sebuah nilai penilaian mutu pelayanan
salah satunya adalah analisis SWOT yaitu suatu cara menganalisis faktor-faktor
internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan
usaha yang lebih menguntungkan. Adapun aspek-aspek yang menentukan faktor
internal dan eksternal yaitu :
1. Streng
atau kekuatan
a. Tempat
strategis
b. Biaya
terjangkau
c. Pelayanan
cepat dan tepat
d. Tempat
bersih dan nyaman
e. Menerapkan
asuhan kasih sayang ibu
2. Weakness
atau kelemahan
a. Perilaku
3. Opportunity
atau kesempatan
4. Treat
atau ancaman
a. Bidan
terancam karena adanya bidan desa
Menurut
WHO indikator kinerja dapat digunakan untuk mengukur kinerja bidan pada tatanan
klinis karena indikator tersebut merupakan variabel yang mengukur perubahan
baik langsung maupun tidak langsung.
Indikator
yang berfokus pada asuhan pada pasien dan proses spesifik merupakan indikator
klinis dimana ukuran kualitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi
asuhan pasien dan berdampak terhadap kinerja pelayanan.
Menurut
Departemen kesehatan 2006 sistem klasifikasi indikator didasarkan atas kerangka
kerja yang logis dimana kontinum input atau masukan hingga outcomes atau hasil
akhir.
a. Indikator
input merujuk pada sumber yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas alat
atau fasilitas, informasi dan dana serta peraturan.
b. Indikator
proses adalah memonitoring tugas dan kegiatan yang dilakukan.
c. Indikator
output mengukur hasil yang meliputi cakupan termasuk pengetahuan, sikap dan
perubahan perilaku
d. Indikator
outcomes digunakan untuk menilai perubahan atau dampak suatu program,
perkembangan jangka panjang.
Manfaat penilaian
peningkatan kinerja bidan adalah :
a. Sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk prestasi.
b. Untuk
mengukur kinerja bidan dalam menyelesaikan tugas
c. Sebagai
dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan kebidanan
d. Sebagai
alat untuk melihat kekurangan dan meningkatkan kemampuan bidan selanjutnya
e. Sebagai
alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan bidan.
Langganan:
Postingan (Atom)