Rabu, 13 Maret 2013

v

dv

Jumat, 15 Februari 2013

diabetes melitus

Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu sebabnya penderita umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. saya tidak akan membahas panjang lebar mengenai asal muasal sejarah penyakit tersebut. tetapi ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dari gejala yang dalami,:
  1. Banyak kencing terutama pada malam hari
  2. Gampang haus dan banyak minum
  3. Mudah lapar dan banyak makan
  4. Mudah lelah dan sering mengantuk
  5. Penglihatan kabur
  6. Berat badan menurun terus
 hal tersebut merupakan efek dari pada kadar gula darah yang tinggi, sehingga ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan untuk mengencerkan glukosa, penderita sering buang air kecil dalam jumlah yang banyak. Dari akibat ini penderita merasa haus yang berlebihan sehingga banyak minum. Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkonsumsikan hal ini, penderita sering kali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan.  biasanya usia lebih dari 40 tahun mempunyai resiko, tidak hanya faktor keturunan, akan tetapi pola makan yang burukpun menjadi kandidat yang harus diperhatiakan. jadi mulai saat ini, aturlah pola yang sehat untuk diri sendiri, diet, olah raga yang cukup serta mengendalikan berat badan yang ideal.                                                        

Kamis, 17 Januari 2013

peningkatan kinerja bidan


Kinerja adalah sebuah aksi yang terdiri dari komponen-komponen dimana sifatnya individulis yang tergantung pada kemampuan, usaha dan kesempatan. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan.
Jadi kinerja dapat diartikan seluruh hasil yang di produksi pada fungsi pekerjaan atau aktifitas khusus selama periode tertentu.
Menurut sunarto (2003) menyampaikan bahwa kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh kepercayaan timbal balik yang tinggi antara anggota-anggotanya yang mempercayai integritas, karakteristik dan setiap anggota lain, untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu, kepercayaan dari setiap menejemen.
Menurut Bernardir dan Russel, 1993 menyampaikan bahwa kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu dalam waktu kurun tertentu.
Kinerja mengandung dua komponen penting yaitu kompetensi dimana individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya, kemudian produktivitas merupakan komponen dari hasil tindakan-tindakan yang tepat sehingga mencapai hasil kerja.
Menurut Gibson, 1987. Ada tiga faktor yang berpengaruh dalam kinerja seseorang yaitu :
1.      Faktor individu yaitu kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman, tingkat sosial dan demografi.
2.      Faktor psikologi yaitu presepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja.
3.      Faktor organisasi yaitu struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan sistem penghargaan.
Jadi, peningkatan kinerja bidan adalah suatu upaya peningkatan kemampuan managerial dan kinerja bidan disarana atau institusi pelayanan kesehatan untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu.
Tujuan dari peningkatan kinerja bidan adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkannya pengetahuan dan keterampilan bidan.
2.      Meningkatkannya kepatuhan penggunaan standar dalam melakukan pelayanan kebidanan.
3.      Meningkatkannya kemampuan managerial pelayanan kebidanan.
4.      Meningkatkannya pelaksanaan monitoring kinerja bidan berdasarkan indikator kinerja yang disepakati.
5.      Meningkatkannya kegiatan diskusi refleksi kasus kebidanan
6.      Meningkatkan mutu asuhan kebidanan.
7.      Meningkatkannya kepuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan.
Dalam menerapkan peningkatan kinerja bidan diperlukan latihan ketrampilan dimana ditekankan pada lima komponen yang mendukung penguasaan yaitu :
1.      Standar merupakan komponen utama meliputi standar profesi, standar operasional prosedur dan pedoman yang digunakan bidan di sarana pelayanan kesehatan. Standar ini sebagai acuan pelayanan kesehatan bermutu sehingga setiap tindakan dan kegiatan berorientasi pada budaya mutu, selain itu standar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan serta meningkatkan motivasi dan pendayagunaan staf.
2.      Uraian tugas adalah seperangkat fungsi, tugas dan tanggungjawab yang dijabarkan dalam suatu pekerjaan yang dapat menunjukan jenis spesifikasi pekerjaan. Kejelasan uraian tugas dapat membantu bidan untuk melaksanakan kegiatan sehingga kinerja bidan secara objektif mencapai nilai yang optimal.
3.      Indikator kinerja bidan adalah variabel untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan kegiatan dalam waktu tertentu yang berfokus pada hasil asuhan kebidanan dan peningkatan pelayanan indikator klinis.
4.      Diskusi refleksi kasus adalah metode yang merefleksikan pengalaman klinis bidan dalam menerapkan dan uraian tugas.
5.      Kegiatan monitoring meliputi pengumpulan data dan analisis terhadap indikator kinerja yang telah disepakati dan dilaksanakan secara periodik. Monitoring bermanfaat untuk mengidentifikasi penyimpangan dan mempercepat pencapaian target.
Prinsip-prisip yang diterapkan dalam peningkatan kinerja bidan mencakup beberapa hal :
1.      Komitmen atau tanggungjawab yaitu setiap bidan yang berkomitmen melaksanakan peningkatan kinerja bidan secara optimal.
2.      Kualitas yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia kebidanan meliputi kinerja dan hasil pelayanannya dan dapat diterapkan dalam kinerja sehari-hari sehingga akan mencitrakan pelayanan kebidanan yang baik.
3.      Kerja tim merupakan dorongan kerja sama kelompok antara tenaga kesehatan.
4.      Pembelajaran kelanjutan dimana setiap individu meningkatkan pengetahuan dan ketampilan sehingga dapat mengikuti perkembangan iptek.
5.      Efektif dan efisien dapat meningkatkan kinerja bidan sesuai standar dan uraian tugas serta diikuti dengan monitoring.
Strategi dalam meningkatkan kinerja bidan yaitu :
1.      Membangun komitmen merupakan suatu langkah awal yang menentukan untuk keberhasilan penerapan kinerja bidan.
2.      Melibatkan stakeholder atau pihak terbaik diharapkan dapat memberikan dukungan yang nyata baik moril maupun materiil.
3.      Mengelola sumber daya, sumber dana dan fasilitas ditingkatkan untuk mengoptimalkan keberhasilan peningkatan kinerja bidan.
4.      Profesionalisme dilaksanakan sesuai evidence dan perencanaan yang matang serta diimplementasikan berdasarkan pedoman pelayanan kesehatan yang terkait.
5.      Desentralisasi disesuaikan dengan kondisi daerah dan otonomi.
Cara untuk meningkatkan kinerja menurut Timpe 1993 yaitu :
1.      Diagnosis dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu
2.      Pelatihan dapat membantu manajemen yang tepat
3.      Tindakan untuk mencapai hasil maksimal
Dalam peningkatan kinerja bidan dibutuhkan sebuah nilai penilaian mutu pelayanan salah satunya adalah analisis SWOT yaitu suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Adapun aspek-aspek yang menentukan faktor internal dan eksternal yaitu :
1.      Streng atau kekuatan
a.       Tempat strategis
b.      Biaya terjangkau
c.       Pelayanan cepat dan tepat
d.      Tempat bersih dan nyaman
e.       Menerapkan asuhan kasih sayang ibu
2.      Weakness atau kelemahan
a.       Perilaku
3.      Opportunity atau kesempatan
4.      Treat atau ancaman
a.       Bidan terancam karena adanya bidan desa

Menurut WHO indikator kinerja dapat digunakan untuk mengukur kinerja bidan pada tatanan klinis karena indikator tersebut merupakan variabel yang mengukur perubahan baik langsung maupun tidak langsung.
Indikator yang berfokus pada asuhan pada pasien dan proses spesifik merupakan indikator klinis dimana ukuran kualitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi asuhan pasien dan berdampak terhadap kinerja pelayanan.
Menurut Departemen kesehatan 2006 sistem klasifikasi indikator didasarkan atas kerangka kerja yang logis dimana kontinum input atau masukan hingga outcomes atau hasil akhir.
a.       Indikator input merujuk pada sumber yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas alat atau fasilitas, informasi dan dana serta peraturan.
b.      Indikator proses adalah memonitoring tugas dan kegiatan yang dilakukan.
c.       Indikator output mengukur hasil yang meliputi cakupan termasuk pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku
d.      Indikator outcomes digunakan untuk menilai perubahan atau dampak suatu program, perkembangan jangka panjang.

Manfaat penilaian peningkatan kinerja bidan adalah :
a.       Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk prestasi.
b.      Untuk mengukur kinerja bidan dalam menyelesaikan tugas
c.       Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan kebidanan
d.      Sebagai alat untuk melihat kekurangan dan meningkatkan kemampuan bidan selanjutnya
e.       Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan bidan.